Persahatan Si miskin anak buruh cuci Dan Si Kaya
Kaya dan Miskin |
Disebuah sekolah Ada dua anak yang bernama Santi dan Lina, Santi adalah anak seorang buruh cuci yang dibayar diberapa rumah dengan upahyang tidak banyak. Dan lina adalah anak seorang pengusaha kaya. Disekolah Santi sering dihina dan diledek oleh teman-temannya meski demikian Lina tetap berteman bahkan sering dia membesarkan hati santi.
Suatu ketika Di sebuah pelajaran muatan local setiap anak diminta untuk menceritan cita-cita mereka kelak, sesuai urutan Absen Santi pun di panggil maju kedepan, dengan membawa buku catatanya dia mulai menceritan tentang cita-citanya.
“Cita-cita saya inging membantu ibu saya agar ibu tidak perlu capek mencuci pakaian dan dan menyetrika. Saya ingin ibu menjalankan pekerjaanya namun dia bisa sambil beristirahat” belum selesai tiba-tiba sang guru ikut membully santi “Santi, kamu ingin jadi tukang cuci seperti ibu kamu, cita-cita kamu terlalu rendah, kamu tidak perlu sekolah seperti ibu kamu” anak lain pun mentertawakan Santi lalu santi menangis.
Beberapa tahun kemudiaan ketika berusia 22tahun Santi menerima pesan dari Facebook dari Lina. “Santi sudah beberapa tahun kamu sembunyi kan identitas kamu dari semua guru dan teman, saya rasa sekarang saatnya kamu tunjukan Siapa Santi sekarang”, dalam surat itu dilampirkan sebuah undangan Reuni Sekolah. Lalu Santi menelfon Lina “Selamat malam sahabat kecilku, “ Lina dengan girang menjawab “Santiii, aku kangen bisa kumpul lagi 2 minggu lagi aku datang ke Indonesia, Santi selama ini anak-anak tidak pernah tahu kabar kamukan? Mereka juga belum tahu akun Facebook, Twitter, path” Santi melanjutkan kalimat Lina “Instagram, Line apa lagi Lin….” Mereka tertawa.
Setelah kejadian memalukan tersebut ibu lina memutuskan pulang ke Jogja yang merupakan kampong asal Santi dan sejak itu juga Santi menghilang dari sekolah, karena kejadian itu bukan hanya melukai hati Santi namun hati Ibunya Juga.
Beberapa minggu kemudian disebuah acara Reuni akbar Lina cemas menunggu kedatangan Santi sahabatnya, hingga sebuah Mobil Berwarna Merah muda datang dan parker di parkiran gedung, lalu keluar seorang wanita cantik yang wajahnya tidak asing bagi mereka. Lalu Lina teriak “Santii…… kamu lebih cantik daripada foto profil FB kamu, “ Semua orang pun kaget melihat santi yang dulunya dekil dan sering mereka bully ternyata menjadi wanita cantik dan kaya. Semua bercerita tentang kuliah mereka namun santi tetap enggan. Sampai akhirnya guru yang telah melukai hati dia datang meminta maaf atas kejadia tersebut “Santi maafkan ibu, sejak kejadian itu ibu terus merasa bersalah dan Ibu mengkawatirkan keadaan kamu dan Ibu mu.” Santi terdiam “Saya sudah memaafkan Ibu, dan teman-temain lainya. Dan saya berterima kasih pada Tuhan atas kejadian itu, Buku catatan tugas itu sampai sekarang masih saya simpan karena semua yang saya tulis dibuku itu menjadi kenyataan”
Suasana ramai acara reuni pun menjadi tidak menarik bagi mereka yang mendengar kata-kata santi, Telinga dan mata mereka terfokus pada rasa ingin tahu mereka tentang apa yang terjadi ketika itu.
“Menjadi kenyataan bagaimana santi?” Tanya guru tersebut pada santi, sambil menangis santi menceritakan kejadian tersebut “Cita-cita saya pada waktu itu ingin memiliki usaha laundry yang tersebar dibeberapa kota besar, dalam buku itu saya menuliskan saya ingin memiliki karyawan untuk Ibu saya, saya ingin membangun puluhan gedung tempat cuci untuk ibu saya, dan saya ingin membantu anak-anak yang tidak mampu seperti saya agar bisa sekolah. Ketika itu saya saya menangis sambil memeluk buku catatan itu dan ibu saya memeluk saya, ketika kami pulang ke Jogja saya menggenggam buku itu selama perjalanan dari Jakarta sampai Jogja” dan Tiba-tiba seorang teman dia nyelatut
“Jadi profil yang saya baca di majalah marketing itu kamu santi, say abaca tentang strategi pemasaran laundry terbesar di Indonesia”
Santi tersenyum dan mereka semua heran dan malu atas apa yang telah mereka lakukan pada waktu itu.
“Jadi profil yang saya baca di majalah marketing itu kamu santi, say abaca tentang strategi pemasaran laundry terbesar di Indonesia”
Santi tersenyum dan mereka semua heran dan malu atas apa yang telah mereka lakukan pada waktu itu.
0 Response to "Persahatan Si miskin anak buruh cuci Dan Si Kaya"
Post a Comment