Tugas Guru Dalam Manajemen Pembelajran
Seperti telah diketahui bahwa kegiatan pembelajaran adalah kegiatan untuk mentransformasikan atau menerjemahkan nilai-nilai kurikulum yang diperuntukan bagi peserta didik melalui program pengajaran. Pada titik ini, guru tidak membuat kurikulum tetapi menggunakan kurikulum, menjabarkannya dan melaksanakannya melalui proses pembelajaran.
Jadi, juga sebelum kurikulum itu sampai kepada siswa, menempuh suatu pembelajaran. Oleh karena itu, prosedur pembelajaran adalah pelaksanaan kurikulum itu sendiri, dan kurikulum tidak mempunyai arti apa-apa bila tidak dimainkan oleh guru.
Dengan demikian, seorang guru harus mengubah masukan ( input ) melalui proses intruksional, di mana proses tersebut menggunakan sistem, artinya terintregasinya atau saling ketergantungan ( interdependensi ) beberapa komponen, baik itu tujuan, bahan, metode atau strategi, dan alat maupun evaluasi. Alhasil, menghasilkan output yakni peserta didik yang telah berubah tigkah lakunya baik aspek kognitif, psikomotor maupun afektifnya. Baik pada dataran intruksional efek maupun pada dataran nurturan efek yang karena peserta didik itu, to live in ( menghidupi ) suatu lingkungan belajar tertentu. Misalnya menambahnya sikap kritis, kreatif, dan punya sikap terbuka ( demokrasi ).
Adapun output tersebut dapat dijadikansebagai feed back, artinya dapat dijadikan sebagai tolak ukur tentang sejauh mana proses intruksional tersebut telah mencapai sasaran. Adapun kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan oelh guru dalam menagani tugas mengelola pengajaran adalah sebagai berikut :
1 ) Merumuskan tujuan pembelajaran khusus ( TKP ) yag sekaran istilahnya adalah indikator dalam kurikulum bebasis kompetensi
Tujua pembelajaran khusus atau indikator, dapat ditetapkan bahan pelajaran yang harus menjadi isi dari kegiatan belajar mengajar, bahkan pelajaran inilah yang diharapkan mewarnai tujuan atau mendukung tercapainya tujuan, yakni perubahan tingkah laku siswa. Selanjutnya setelah ditetapkan bahan atas dasar tujuan tersebut, kemudian dipilih metode atau strategi dan alat yang dapat menjembatani materi tersebut agar sampai kepada siswa dan akhirnya atas dasar tujuan tersebut dapat disusunlah sebuah evaluasi untuk mengukur apakah tujuan tersebut berhasil atau tidak.
2) Memilih pendekatan atau strategi mengajar untuk menyempaikan pelajaran
Mengenai strategi mengajar, terdapat perbedaan para ahli mengenai konsep strategi mengajar tersebut. Ada sebagian ahli yang berpendapat bahwa strategi mengajar adalah suatu pemikiran abstrak konsepsional yakni berupa pemikiran mengenai penetuan pilihan atau berbagai kemungkinan variasi pola. Jadi, strategi ada pada pelaksana sebagai rancangan awal atau pada penetuan sekuensi tindakan atau peragaan mengajar. Adapun pendapat lain mengatakan bahwa strategi mengajar sebagai tindakan nyata atau operasionalitas dari pengajaran tersebut.
Jadi, juga sebelum kurikulum itu sampai kepada siswa, menempuh suatu pembelajaran. Oleh karena itu, prosedur pembelajaran adalah pelaksanaan kurikulum itu sendiri, dan kurikulum tidak mempunyai arti apa-apa bila tidak dimainkan oleh guru.
Dengan demikian, seorang guru harus mengubah masukan ( input ) melalui proses intruksional, di mana proses tersebut menggunakan sistem, artinya terintregasinya atau saling ketergantungan ( interdependensi ) beberapa komponen, baik itu tujuan, bahan, metode atau strategi, dan alat maupun evaluasi. Alhasil, menghasilkan output yakni peserta didik yang telah berubah tigkah lakunya baik aspek kognitif, psikomotor maupun afektifnya. Baik pada dataran intruksional efek maupun pada dataran nurturan efek yang karena peserta didik itu, to live in ( menghidupi ) suatu lingkungan belajar tertentu. Misalnya menambahnya sikap kritis, kreatif, dan punya sikap terbuka ( demokrasi ).
Adapun output tersebut dapat dijadikansebagai feed back, artinya dapat dijadikan sebagai tolak ukur tentang sejauh mana proses intruksional tersebut telah mencapai sasaran. Adapun kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan oelh guru dalam menagani tugas mengelola pengajaran adalah sebagai berikut :
1 ) Merumuskan tujuan pembelajaran khusus ( TKP ) yag sekaran istilahnya adalah indikator dalam kurikulum bebasis kompetensi
Tujua pembelajaran khusus atau indikator, dapat ditetapkan bahan pelajaran yang harus menjadi isi dari kegiatan belajar mengajar, bahkan pelajaran inilah yang diharapkan mewarnai tujuan atau mendukung tercapainya tujuan, yakni perubahan tingkah laku siswa. Selanjutnya setelah ditetapkan bahan atas dasar tujuan tersebut, kemudian dipilih metode atau strategi dan alat yang dapat menjembatani materi tersebut agar sampai kepada siswa dan akhirnya atas dasar tujuan tersebut dapat disusunlah sebuah evaluasi untuk mengukur apakah tujuan tersebut berhasil atau tidak.
2) Memilih pendekatan atau strategi mengajar untuk menyempaikan pelajaran
Mengenai strategi mengajar, terdapat perbedaan para ahli mengenai konsep strategi mengajar tersebut. Ada sebagian ahli yang berpendapat bahwa strategi mengajar adalah suatu pemikiran abstrak konsepsional yakni berupa pemikiran mengenai penetuan pilihan atau berbagai kemungkinan variasi pola. Jadi, strategi ada pada pelaksana sebagai rancangan awal atau pada penetuan sekuensi tindakan atau peragaan mengajar. Adapun pendapat lain mengatakan bahwa strategi mengajar sebagai tindakan nyata atau operasionalitas dari pengajaran tersebut.
0 Response to "Tugas Guru Dalam Manajemen Pembelajran"
Post a Comment