Perubahan Iptek dan Penyesuaian Guru

Saat ini merupakan zaman globalisasi dimana ilmu pengetahuan kian berkembang cepat seiring perkembangan teknologi dan informasi. Jika demikian maka seorang guru jika tidak dapat menyeseuaikan diri dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, maka bisa dipastikan pengetahuan yang diperoleh dan dikuasainya selama dua sampai tiga tahun perkuliahan akan using dimakan zaman.

Untuk itu seorang guru perlu tidak mempunyai pilihan lain, selain terus menerus memperbaharui bahkan mengkoreksi pengetahuan dan keterampilannya di setiap ruang dan waktu. Mengapa demikian ? karena jika seorang guru tidak melakukannya maka peserta didik bisa jadi memiliki pengetahuan dan kemampuan yang lebih tinggi daripada guru karena adanya akses terhadap Teknologi Informasi dn Komunikasi ( TIK ). Kemudian akan berakibat pada proses belajar mengajar yang diharapkan dapat berjalan baik dan efektif namun tidak dapat dilakukan hanya karena guru tidak mampu menjadikan dirinya sebagai sumber ilmu pengetahuan. Justru yang akan terjadi sebaliknya, peserta didik melek TIK menjadi sumber pengetahuan terbari bagi teman-temannya. Jika kondisi ini terus berlangsung, maka kewibawaan guru sebagai sosok yang digugu dan ditiru akan sirna. 

Oleh karena itu, di tengah cepat dan kuatnya ledakan ilmu pengetahuan dan TIK, guru harus mampu menginisaisi dirinya untuk terus belajar, terutama terhadap hal-hal yang dianggap baru

Perubahan ini menuntut perlunya perubahan kemampuan pedagogic yang dimiliki oleh seorang guru. Kemampuan pedagogis selama ini diartikan sangat sempit yaitu kemampuan menyampaikan pembelajaran semata. Kini pedagogis harus mencangkup konsep kesiapan mengajar. Kesiapan mengajar tidak hanya ditunjukkan dari penguasaan pengetahuan dan keterampilan mengajar, tetapi juga sejauh mana guru mampu menyerap kultur keguruan.

Kultur keguruan merupakan seluruh nilai yang mendasari perilaku seorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya serta sikap seorang guru terhadap pekerjaannya. Kegagalan guru mamahami dinamika masyarakat akan melahirkan guru yang tidak relavan dengan harapan masyarakat.

Share this post

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});