Pemilihan dan Perencanaan Produk
Pemilihan dan Perencanaan Produk |
1. Penentuan Ide Produk dan Seleksi
Seperti telah diketahui, bahwa ide produk dapat diciptakan atas masukan berbagai aspek, seperti pada aspek pasar dan pemasaran. Akan tetapi, ternyata masih banyak aspek lain yang dapat mendorong terciptanya ide produk, misalnya atas dasar perkembangan teknologi dan kebijakan-kebijakan internal perusahaan.
Selanjutnya seleksi ide produk juga dilakukan atas berbagai kriteria, misalnya atas masukan dari penelitian pasar dan pemasaran, teknis dan keuangan. Pada intinya, aspek pasar dan pemasaran untuk mengetahi apakah perusahaan mampu membuat produk tersebut dengan segala sumber daya yang dimilikinya. Sedangkan untuk aspek keuangan adalah menilai apakah produk tersebut jika dihasilkan akan mendatangkan keuntungan yang sesuai harapan.
2. Pembuatan Desain Produk Awal
Dalam produksi barang, gambaran desain awal akan lebih jelas jika dibandingkan dengan produk jasa. Dalam membuat desain produk awal ini, hendaknya dipertimbangkan hal-hal seperti manfaat produk yang akan dibuat, fungsi yang hendaknya dimiliki barang agar menunjang manfaat-manfaatnya, desain, seni, dan estetika barang ayang akan diproduksi. Desain produk awal ini akan ditindaklanjuti menjadi produk yang lebih mendeati sebenarnya.
3. Pembuatan Prototip dan Pengujian
Khusunya pada produk barang yang akan diproduksi secara masal, pembuatan prototip menjadi begitu penting. Prototip itu sendiri merupakan produk yang dibuat sebagai produk percobaan sebelum produk dibuat secara besar-besaran. Ia berguna untuk menilai kemampuan produk agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Untuk produk jasa pada umumnya dapat juga dibuat prototipnya misalnya sistem komputer untuk aplikasi general ledger ( akutansi ). Sebelum dijual, sistem komputer ini dibuat dulu contohnya. Sementara itu pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah prototip ini sudah dapat diimplementasikan atau belum. Jika belum masih dapat diperbaiki lagi, lalu diuji lagi dan seterusnya hingga prototip ini sesuai dengan harapan. Dan pada akhirnya, terciptalah desain produk akhir yang siap untuk diimplementasikan
4. Implementasi
Pada tahap implementasi inimencoba untuk menilai apakah produk yang sudah mulai diproduksi dan ditawarkan di pasar memiliki masa depan yang baik. Cara melakukan penilaiannya bermacam-macam, salah satunya dengan menggunakan prference matrix. Caranya, produk dinilai melalui beberapa kriteria yang dianggap penting. Lalu kriteria-kriteria ini diberi bobot kepentingannya. Selanjutnya nilailah kondisi produk berdasarkan-berdasarkan kriteria tersebut. Misalnya dengan memberi bobot dengan skala minimal ordinal. Selanjutnya , carilah rata-rata skornya. Terakhir, bandingkan rata-rata skor itu dengan standar minimal yang tela ditentukan perusahaan. Jika nilainya di atas standar, maka dianggap bahwa produk berada pada kondisi sukses, minimal pada saat itu.
Jadi proses desain merupakan proses berulang, informasi baru yang diberikan oleh pemakai dapat dimanfaatkan guna menemukan cara-cara meningkatkan desain, misalnya dalam ragka penghematan biayaya produksi ataupun untuk mencapai sasaran kualitas. Selanjutnya berdasarkan desain yang ditetapkan tersebut, perencanaan proses manufaktur dilakukan dengan menetapkan rincian spesifikasi proses yang dibutuhkan serta urutannya secara cermat.
Perencanaan proses dapat bekerja dalam ketebatasan-keterbatasan peralatan yang tersedia, tetapi bila volume cukup besar, dan desainnya stabil, perencanaan proses dapat mempertimbangkan pemakaian peralatan khusus termasuk proses-proses otomatis serta tataletak yang khusus pula.
0 Response to "Pemilihan dan Perencanaan Produk"
Post a Comment